SEJARAH DESA KARANGBENDA
Konon ceritanya sekitar tahun 1918 di wilayah
kecamatan parigi, adalah hutan belantara, waktu itu walanda (Belanda) sebagai
penguasa. Sehingga orang-orang parigi (pribumi) dipaksa mengikuti aturan
mereka, walaupun bertentangan dengan hati nurani. Dengan kehidupan yang sangat
memprihatinkan dan penuh dengan kekurangan dan kesengsaraan akibat penjajahan walanda (Belanda).
Waktu terus berjalan, masyarakat kecamatan parigi
terus berusaha memperbaiki dan melepaskan diri dari penjajahan walanda
(Belanda). Pada tahun 1920 muncul sebuah nama dari suatu wilayah kecamatan
parigi tepatnya di wilayah Karang Jetak (legok cenang) yang sekarang menjadi
Karang Jaya (Dusun termuda di Desa Karangbenda) yaitu Wira Soma dengan
kesederhanaan serta pemikiran-pemikiran yang brilian, mereka mempunyai gagasan
membentuk sebuah Desa.
Dalam perjuangannya membentuk sebuah Desa, menurut
cerita Wira Soma sempat kebingungan mencari nama yang cocok untuk nama Desa
yang akan dibentuknya, menurut cerita di daerah Karang Jetak (Legok Cenang)
adalah daerah pegunungan yang subur makmur, masyarakatnya hidup dengan kekayaan
alam yang melimpah, terutama hasil buminya, diantaranya :
kopi,kelapa,padi,vaneli, dll.
Sumber daya alam yang subur didorong oleh kemauan dan
semangat yang tinggi,sehingga menghasilkan hasil yang sempurna. Hasilnya
masyarakat Karang Jetak (Legok Cenang) hidup berkecukupan (Kaya Raya), padahal
waktu itu kecamatan parigi masih dibawah perintah walanda (Belanda). Artinya
masyarakat yang hidup waktu itu bagaikan tamu
dirumah sendiri.
Jaman dahulu nama Desa Karangbenda adalah Desa
Karangjetak yang berada di wilayah Legok Cenang yang sekarang bernama Karang
Jaya. Sebelum nama karangjaya, Legok Cenang berada di wilayah Pamagangan
(sekarang dusun no. 5 di Desa Karangbenda).
Menurut cerita waktu itu Kecamatan Parigi akan
membentuk desa-desa dengan maksud supaya tatanan pemerintahan lebih terkordinir
(maksimal) kejadian tersebut terjadi sekitar tahun 1920 di Pamagangan. Ada
seorang tokoh masyarakat, beliau bernama Wira Soma. Dengan kecerdikan dan
kepintaran beliau dengan didampingi saudaranya yang bernama Munasan (berganti
nama menjadi H.Abdul Mutholib).
Pada tahun 1920 berdirilah Desa Karang Jetak (Sebelum
menjadi nama Karangbenda), Eyang Wira Soma sebagai kuwunya (Kepala Desa)
Munasan alias H.Abdul Mutholib sebagai Juru tulis (Sekretaris Desa) dengan
pusat pemerintahan di Karang Jetak (Legok Cenang) Pamagangan.
Munasan alias H.Abdul Mutholib adalah salah satu
rangkaian keluarga besar Eyang Wira Soma. Keluarga besar Eyang Wira Soma
berpencar di wilayah, Blok Palatar (Sekarang Dusun Bojongmalang),Blok Jamanis
(Sekarang Dusun Pasirkiara), Blok Cibalong (Sekarang Dusun Karangbenda), Blok
Pangsor (Sekarang Dusun Kemplung) dan yang menjadi punduhnya (Golongan/Kepala
Dusun) adalah anak-anak Bapak, H.Abdul
Motholib. Anak yang paling tua ada di blok Cibalong/Karangbenda yaitu Bapak
H.Maksum. Seiring waktu, Bapak Munasan Alias Bapak H.Abdul Motholib diangkat
sebagai Kepala Cutat (Sekarang SEK Mat) di Kecamatan Parigi, waktu itu sekitar
tahun 1925, jabatan kepala desa dialihkan kepada anak sulungnya yaitu Bapak
H.Maksum, waktu itu H.Maksum tinggal di blok Cibalong/Karangbenda sekarang,
karena yang menjadi Kuwu (Kepala Desa) H.Maksum yang tinggal di Karangbenda,
maka diputuskanlah pusat pemerintahan Desa Karangjetak di blok
Cibalong/Karangbenda sekarang, berhubung Desa Karangjetak dibentuk oleh
rangkaian keluarga besar dan kaya raya, maka keputusan bersama nama desa
diganti menjadi Karangbenda (Kejadian itu terjadi sekitar tahun 1923).
Karang berarti kuat atau bisa diartikan kekuatan besar
yang berkumpul dan Benda dari kata Banda yang berarti harta, jadi bisa
diartikan Karangbenda adalah Harta Basar Yang Berkumpul.
Karena menurut sejarah Desa Karangbenda yang asalnya
Desa Karangjetak dibentuk oleh satu keluarga yang kaya raya. Dengan
sesepuhnya Eyang Wira Soma, H.Maksum
menjadi Kuwu (Kepala Desa) langsung membentuk nama-nama Blok (Sekarang disebut
kampong/dusun) di wilayah Desa Karangbenda yaitu:
- Blok Cibalong (Sekarang Dusun Karangbenda)
- Blok Pangor (Sekarang Dusun Kemplung)
- Blok Palatar (Sekarang Dusun Bojongmalang)
- Blok Jamanis (Sekarang Dusun Pasirkiara)
- Blok Legok (Cenang Menjadi Kampung Pamagangan
- Blok Legok Cenang (Sekarang Dusun Karangjaya)
Dan dengan masa kepemimpinan beliau pula, nama-nama
blok diganti dengan nama Dusun/Kampung menjadi:
- Blok Cibalong menjadi Kampung Karangbenda
- Blok Pangsor menjadi Kampung Kemplung
- Blok Palatar menjadi Kampung Bojongmalang
- Blok Jamanis menjadi Kampung Pasirkiara
- Blok Legok Cenang menjadi Kampung Pamagangan
- Blok Legok Cenang (Sekarang Dusun Karangjaya)
Waktu
terus berjalan, kepemimpinan desa seiring jaman silih berganti,
kebijakan-kebijakan Kepala Desa (Kuwu) berbeda-beda tapi pada dasarnya adalah
untuk kemajuan Desa dan pada masa pemerintahan Kuwu Upeng, nama Kampung diganti
menjadi nama Dusun hingga saat ini. Pada masa pemerintahan Kuwu H.Achri
Effendi, Dusun Pamagangan dimekarkan menjadi dua Dusun, Dusun Karangjaya (Legok
Cenang) setelah itu nama-nama Legok Cenang menjadi Karangjaya. Dusun
Karangbenda ada enam Dusun yaitu, Dusun Karangbenda, Dusun Kemplung, Dusun
Bojongmalang, Dusun Pasirkiara, Dusun Pamagangan dan Dusun Karangjaya.
Nama-nama Kepala
Desa (Kuwu) Desa Karangbenda dan Masa Jabatannya
No.
|
Nama Kuwu
(Kepala Desa)
|
Tahun
|
Juru Tulis
(Sekretaris
Desa)
|
1
|
Eyang Wira
Soma
|
1920-1923
|
|
2
|
Bpk. H. Abdul Mutholib
|
1923-1925
|
|
3
|
Bpk. H. Maksum
|
1925
|
|
4
|
Bpk. Madrais
|
1926-1945
|
Bpk. Sastra
Suganda`
|
5
|
Bpk. Sastra
Suganda
|
1945-1950
|
Bpk. R.
Sutisna Wijaya
|
6
|
Bpk. Upeng
Surya Wijaya
|
1950-1970
|
Bpk. Masna
Sanjaya & Bpk. Supita Permana`
|
7
|
Bpk. S.
Jamaludin
|
1970-1985
|
Bpk Suryo
& Bpk. Supita Permana
|
8.
|
Pjs. Bpk.
Tayum
|
1985-1987
|
Bpk. Suryo
& Bpk. Supita Permana
|
9.
|
Bpk. Supita
Permana
|
1987-1990
|
Bpk. Suryo
|
10.
|
Pjs. Bpk.
Suryo
|
1990-1993
|
Bpk. Suryo
|
11.
|
Bpk. H. Achri
Effendi
|
1993-2003
|
Bpk. Suryo
|
12.
|
Bpk. Ahmad
Karjo
|
2003-2007
|
Bpk. Suryo
|
13.
|
Bpk. Ir. Aris
Paryadi
|
2007-2013
|
Bpk. Sardi –
Sampai 2011 PLH (Adang) 2011-2013
|
14.
|
Aonudin
|
2013 (3 Bulan)
|
PLH (Adang)
2011-2013
|
15.
|
Bpk. Drs.
Indik Siswaya, M.Pd
|
2013-2019
|
PLH (Adang) 2013-
|
Sumber: Data Desa Karangbenda &
Bpk. Otong Sudrajat (Anak Bpk. Madrais)
Sejarah
Pembangunan Desa
Tahun
|
Kuwu/Kepala
Desa
|
Kejadian Yang
Baik/Keberhasilan
|
Kejadian Yang
Buruk
|
1920
|
Eyang Wira
Soma
|
Mengembangkan
Daerah
|
|
1923-1925
|
Bpk. H. Maksum
|
Membentuk Blok
|
|
1925-1945
|
Bpk. Madrais
|
|
|
1945-1950
|
Bpk. Sastra
Suganda
|
Melanjutkan
Program Kuwu Madrais
|
|
1950-1972
|
Bpk. Upeng
Surya Wijaya
|
|
|
1972-1980
|
Bpk. S.
Jamaludin
|
|
|
1980-1983
|
Pjs. Bpk.
Tayum
|
Melanjutkan
Program Kuwu Jamal
|
|
1983-1988
|
Bpk. Supita
Permana
|
Melanjutkan
Program Kuwu Tayum
|
|
1988-1991
|
Pjs. Bpk.
Suryo
|
Melanjutkan
Program Kuwu Supita
|
|
1991-2003
|
Bpk. H. Achri
Effendi
|
|
|
2003-2007
|
Bpk. Ahmad K
|
|
|
2007-2013
|
Bpk. Ir. Aris
Paryadi
|
|
|
2013-2019
|
Bpk. Indik
Siswaya M.Pd
|
|
Sumber: Data Desa Karangbenda &
Bpk. Otong Sudrajat anak Bpk. Madrais, H. Achri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar